Senin, 07 Februari 2011

aku dan buku harianku

Berhenti menulis buku harian.Ah..apa yang barus saja aku lakukan. Entah sudah berapa lama aku gak menulis buku harian itu. Dulu selalu ada waktu kira-kira setengah jam untuk membelai buku itu. Sekarang? hanya menjadi barang yang terlupakan kau buku harianku. Dulu setiap pagi, antara jam 8-11 siang, aku selalu bersama. Tenggelam dalam cerita-cerita yang aku tuangkan dalam goresan pena di setiap lembarmu. Mungkin aku sedang muak dengan keseharianku. Aku enggan menuangkan lagi kisahku di lembarmu buku harianku. Bagaimana tidak, setiap hari hanya berkutat rumah, rumah dan rumah. Aku masih belum bisa kemana-mana. Cidera patah tulang paha ini memkasaku berisitrahat lama di dalam rumah. Tak apalah,..sabar ya buku harian. kelak kau bakal ku corat-coret lagi. Dengan cerita yang lebih berwarna tentunya. ku akan menulis lagi dilembar demi lembarmu setelah semua ini berakhir. Dan itu takkan lama lagi. Percayalah. Aku masih punya mimpi bersamamu. Mimpi untuk membuka, menulis dan membacamu kelak. Kelak ketika ada orang yang terpilih disampingku. Aku yakin masa itu akan terjadi. Maaf sementara ini aku tak menyentuhmu..
(Sambil memandang buku harian )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar